Tuesday, December 25, 2012

FOOD COMBINING

Oleh: Ummu Raqiyah

“Kesehatan adalah mahkota tak terlihat, dan tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya, kecuali mereka yang sakit” 
 ( pepatah Arab) 

Food combinging adalah suatu metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya yang berhubungan denagn system pencernaan.
Food Combining merupakan pola makan sehat tertua di dunia. Berdasarkan manuskrip sejarah, ditemukan bahwa food combining sudah dilakukan oleh bangsa Esseni di Palestina sekitar 2000 tahun yang lampau. Mereka mengikuti ajaran taurat yang masih murni. Ajaran bangsa Esseni yang berhubungan dengan pola makan diantaranya, tidak menggabungkan roti dan daging pada waktu yang bersamaan, juga susu dan daging, tidak makan darah, bangkai dan daging binatang yang diharamkan (daging babi, ikan tanpa sirip/insang dan binatang melata). Serta tidak makan berlebihan. Kemudian dipopulerkan kembali di Jerman sekitar tahun 1800-an, dan sejak itu menyusul di eropa, amerika dan australia.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Oleh: Neng Rodhiyyatillah 

Beruntunglah kita sebagai seorang muslim, karena pada setiap hitungan detik, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun selalu ada bonus dan hadiah pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang yang mau mengejarnya. Semua orang bisa mendapatkan bonus tersebut tanpa pengecualian asalkan mau menjalankankan prosesnya. 

Pada setiap hari kita diberi hadiah taburan kebaikan yaitu pada setiap shalat fardhu, pada sepertiga malam…. 

Pada setiap minggu kita diberi hadiah hari juma't.Pada setiap bulan, hampir seluruh bulan-bulan Qamariyyah memiliki keutamaan. Pada setiap tahun kita diberi hadiah Ramadhan yang didalamnya terdapat Lailatul Qadar. Sangat rugi jika kita tidak mengambil setiap kesempatan yang telah Allah anugerahkan untuk berburu kebaikan. 

Selain menurut rentang waktu, Allah juga memberikan hadiah kebaikan yang berlipat ganda sesuai tempat mengerjakannya. Contohnya, shalat yang dilakukan di Masjid Nabawi pahalanya sama dengan seribu kali shalat. Begitu juga shalat yang didirikan di Masjidil Haram pahalanya sama dengan seratus ribu shalat.

Monday, December 24, 2012

Tadabbur Al-Qur'an : QS. Abbasa ayat 21-32

Oleh: Hety Juniawati

“Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur.”(‘Abasa: 21) 

Kematian merupakan wasilah antara taklif dengan pembalasan, maka urusan kematian (kesudahan) berada di tangan Zat yang telah menciptakan dan mengakhiri kehidupan tergatung dari kehendak-Nya. Dalam ayat ini, ketika seseorang meninggal dunia Allah memerintahkan kepada manusia yang hidup supaya segera dikuburkan. Dalam ayat ini disebutkan فاقبرة yang maknanya perintah untuk menguburkan bukan mengubur diri sendiri (قبر). Menguburkan mayat merupakan sunnah Islam dalam memperlakukan mayat, juga merupaka bentuk kemuliaan dan penghormatan terhadap manusia yang telah meninggal, yang mana mayat tidak dibiarkan tercampak tergolek di muka bumi sehingga akan tercium baunya, juga tidak akan dimakan burung-burung dan hewan lainnya. Atau ada juga sebagian masyarakat yang membakar mayat ini merupakan perlakuan yang bertolak belakang dengan memuliakan mayat.

Potensi Manusia : KEBUTUHAN NALURI (Al-Gharizah) & KEBUTUHAN JASMANI (Hajatul Adlawiyah)

Oleh: Caca Anastasia
Potensi Manusia : KEBUTUHAN NALURI (Al-Gharizah)&KEBUTUHAN JASMANI (Hajatul Adlawiyah)

Allah SWT telah menciptakan manusia dan menjadikanya sebagai sebaik-baik makhluk dengan memberikan kepadanya akal untuk membedakan baik dan buruk dimana Allah SWT telah mengutus rasul-Nya dalam rangka menjelaskan kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk terhadap seluruh aktivitasnya.