Tuesday, December 25, 2012

FOOD COMBINING

Oleh: Ummu Raqiyah

“Kesehatan adalah mahkota tak terlihat, dan tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya, kecuali mereka yang sakit” 
 ( pepatah Arab) 

Food combinging adalah suatu metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya yang berhubungan denagn system pencernaan.
Food Combining merupakan pola makan sehat tertua di dunia. Berdasarkan manuskrip sejarah, ditemukan bahwa food combining sudah dilakukan oleh bangsa Esseni di Palestina sekitar 2000 tahun yang lampau. Mereka mengikuti ajaran taurat yang masih murni. Ajaran bangsa Esseni yang berhubungan dengan pola makan diantaranya, tidak menggabungkan roti dan daging pada waktu yang bersamaan, juga susu dan daging, tidak makan darah, bangkai dan daging binatang yang diharamkan (daging babi, ikan tanpa sirip/insang dan binatang melata). Serta tidak makan berlebihan. Kemudian dipopulerkan kembali di Jerman sekitar tahun 1800-an, dan sejak itu menyusul di eropa, amerika dan australia.

Banyak bukti yang mendukung manfaat Food Combining. Namun, masih banyak ahli medis dan gizi yang menentang pola makan seperti ini. Alasannya adalah secara alamiah setiap makanan mengandung semua unsur gizi dan dicerna melalui saluran yang sama. Mereka berpendapat bahwa sistem pencernaan manusia mampu mencerna sekaligus sehingga metode memisah misahkan makanan tertentu seperti food combining dianggap sebagai prilaku yang tidak masuk akal.
System pencernaa kita punya 3 siklus:
1. Fase pencernaan ; 12 siang – 8 malam . fase ini adalah saat yg tepat untuk mengkonsumsi makanan padat.
2. Fase penyerapan ; 8 malam – 4 pagi. Pada fase ini kita sebaiknya tidak makan apa-apa agar saluran cerna bekerja secara optimal. Sepanjang siklus ini terjadi proses penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna dan pembagian zat-zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Oleh karena itu, tidur terlambat atau makan larut malam dapat mengurangi pasokan energi yang diperlukan untuk proses penyerapan. Hambatan pada salah satu siklus dapat mengacaukan siklus-siklus berikutnya.
3. Fase pembuanagn ; 4 pagi – 12 siang. Pada fase ini tubuh melakukan pembuangan sisa-sisa makanan & sisa-sisa metabolism. Sehingga energi akan lebih banyak dipakai untuk membantu proses pembuangan. Sampah akan lebih banyak dikeluarkan dalam siklus ini. Banyak orang mengeluh tidak mempunyai nafsu makan pada pagi hari, tapi tidak menyadari bahwa ini adalah hal sangat alami. Tubuh sedang melalui siklus pembuangan, maka tubuh tidak terlalu membutuhkan makanan padat (misalnya nasi dan daging) yang sulit dicerna dalam kurun waktu tersebut. Hal ini akan mengacaukan proses pembuangan karena kekurangan energi. Pada siklus ini kita dianjurkan mengkonsumsi makanan yg gampang dicerna, seperti buah-buahan.
Bagaimana prosedur food combining?
Dalam penerapan FC ada beberapa hal yg harus diperhatikan:
1. Dalam FC semua boleh dimakan, baik sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein nabati/ hewani, buah-buahan, sayuran, tetapi harus diperhatikan kombinasi yang sesuai & jadwal makan nya. Itulah sebabnya pelaku FC mampu makan dengan kenyang tapi tidak menyebabkan kegemukan atau rasa tidak nyaman. Bentuk- bentuk kombinasi yang dianjurkan/ sesuai:
* Protein hewani & sayuran; serasi
* Protein hewani & karbohidrat; tidak ideal
* Sayur & karbohidrat; serasi & normal
Salah satu dasar ilmilah pendekatan food combining adalah pengaturan kerja organ seperti pankreas. Pankreas merupakan organ multifungsi yang memproduksi tiga enzim yaitu amylase, protease dan lipase yang masing-masing digunakan untuk mencerna karbohidrat (pati dan gula), protein (terutama hewani) dan lemak. Pankreas juga memproduksi hormon insulin untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Kenapa protein hewani & karbohidrat menjadi tidak ideal jika disatukan? Apa yang terjadi jika makan dengan kombinasi karbohidarat-protein-lemak secara terus menerus dalam waktu lama? Seperti makan nasi dan gulai ayam atau roti oles mentega-burger sapi.
Karbohidrat butuh enzim amylase agar bias dicerna & diserap tubuh, sementara protein hewani butuh enzyme pepsin untuk mencerna. Sedangkan enzyme amylase akan berheti saat enzyme pepsin di produksi Dalam waktu bersamaan pankreas harus bekerja keras memproduksi ketiga enzim tersebut beserta hormon insulin. Bila hal ini terjadi terus menerus dan bertahun-tahun maka pankreas dapat mengalami kelelahan dan peradangan. Diabetes Mellitius diduga disebabkan oleh gangguan pankreas akibat pola makan yang kurang bagus tersebut.Penerapan food combining diduga kuat dapat membuat pankreas terhindari dari kerja berat yang melampaui kapasitasnya.
Oleh karena itu kombinasi yang serasi adalah protein hewani & sayur. Dua kombinasi tersebut membuat pH netral darah tercapai. Idealnya sayuran yang dimakan dalam bentuk segar( mentah). Karena dalam sayuran segar banyak sekali terdapat enzyme. Tubuh kita dikaruniai enzim-enzim yang diperlukan oleh berbagai fungsi metabolism dalam tubuh dalam jumlah terbatas, termasuk proses pencernaan. Tubuh tidak akan menggunakan enzim-enzim ini apabila makanan yang kita makan masih memiliki enzim . terus menerus menggunakan enzim tubuh akan menghabiskan energy & menyebabkan peradangan pada pancreas.
2. Selain kandungan gizi, Food Combining juga memperhatikan sifat asam-basa makanan. Dalam pelajaran kimia dasar dikatakan bahwa larutan asam (acid) dinetralkan oleh larutan basa (alkali). Demikian pula dalam hal makanan. Ada makanan yang membentuk basa. Jika asam bertemu asam, keseimbangan asam-basa dalam tubuh akan kacau. Keadaan tubuh menjadi terlalu asam. Salah satu gejala yang dirasakan adalah perut kembung, dan diare. Padahal, keseimbangan asam-basa ini perlu dijaga agar fungsi pencernaan berjalan normal. Keseimbangan asam-basa tubuh inilah yang diabaikan selama ini.
Terlalu banyak menyantap makanan sumber protein hewani, pati & lemak mengakibatkan tubuh akan mengalami asidosis , yaitu kondisi keasaman darah & jaringan tubuh yang berlebihan . Asidosis ini dapat menimbulkan peradangan pada berbagai jaringan dalam tubuh, menyebabkan butir-butir darah melekat satu sama lain, atau terbentuknya jejaring serabut-serabut halus ( fibrin). jejaring serabut-serabut ini yang memberi kesan seolah-olah darah menjadi pekat. Serabut-serabut ini mengakibatkan peredaran sel-sel darah terganggu, sehingga pasokan zat makanan& oksigen ke sel-sel jaringan tubuh lainnya terhambat.
Lambung kita mencerna makanan berdasarkan jenisnya, dan enzim yang digunakan juga berbeda untuk masing-masing jenis zat makanan:
* Buah-buahan dicerna oleh lambung kita dan selesai hanya dalam waktu 15 -20 menit, kecuali pisang – 45 menit. Dan zat gula di dalam buah ini (fruktosa alami) langsung memberi kita energi instan yang kita perlukan untuk bekerja sejak pagi hari, sementara berbagai vitamin yang dikandungnya pun langsung terserap oleh tubuh dan membantu kerja-kerja organ tubuh kita.
* karbohidrat (nasi, jagung, mie, roti) kalau dimakan sendiri, tanpa sayur atau lauk, akan memakan waktu 2 jam.
* sedangkan protein hewan (ayam, daging, ikan, telur) kalau tidak dicampur yang lain, memakan waktu sekitar 3-4 jam.
* sementara kalau mencampur karbohidrat dengan protein hewan (seperti cara makan orang Indonesia kebanyakan, yaitu nasi dan lauk-pauk yang berasal dari hewan seperti ayam goreng, gulai dan rendang daging), akan perlu waktu lebih dari 7 jam untuk mencernanya.
* jadi, kalau kita makan buah setelah makan, buah-buahan yang dalam waktu 15 menit selesai dicerna, tidak bisa turun ke dalam usus halus untuk proses pencernaan selanjutnya karena tertahan oleh jumlah banyaknya makanan yang baru kita makan, sedangkan enzim pencerna (atau kita kenal dengan nama awam “asam lambung”) terus memprosesnya, sehingga terjadi fermentasi (menjadi beralkohol seperti pada proses pembuatan tape), sehingga fermentasi dari zat buah ini membusukkan makanan yang tadi kita makan.
Artinya ada 3 prinsip dasar cara makan pada Food Combining, yakni:
1. Buah harus dimakan tersendiri, yakni sebagai sarapan di pagi hari dan sepanjang pagi, hingga jam 11. Jadi, sepanjang pagi kita hanya makan buah-buahan saja. Kalau setelah 1-2 jam masih lapar, makan buah lagi. Demikian hingga jam 11.00.
2. Karbohidrat dan protein hewan harus dimakan terpisah. Maka, ketika makan nasi, makanlah nasi, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa lauk dari hewan (disebut dengan Menu Karbohidrat). Sebaliknya, ketika makan lauk hewan, makanlah lauk, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa nasi (disebut Menu Protein). Dengan cara ini, ketika kita makan menu protein hewan, pabrik enzim yang akan bekerja hanyalah empedu, sementara kelenjar pankreas istirahat. Dan ketika kita makan menu karbohidrat, pabrik enzim yang bekerja hanyalah pankreas, sementara empedu istirahat. Dengan cara ini, kita akan terhindar dari diabetes sebab kerja pankreas menjadi lebih mudah, dan kita juga tidak akan mengalami penumpukan batu di empedu sebab kerja empedu pun dipermudah. Tapi jangan lupa, kuncinya adalah pada sayur: akan jauh lebih baik bila setiap kali makan (baik menu karbohidrat maupun menu protein, sayur yang kita makan adalah 2 porsi atau 2 macam).
3. Yang terakhir, jangan makan dan minum yang manis-manis setelah makan. Itu artinya tidak boleh mengkonsumsi teh manis, kopi manis, es buah, dan juga buah, serta kue-kue manis (atau biasa disebut makanan pencuci mulut). Pokoknya semua yang mengandung gula tidak boleh dimakan setelah makan. Gula adalah zat yang cepat sekali dicerna oleh tubuh. Sehingga kalau dikonsumsi setelah makan, ia akan membusukkan makanan yang tadi kita makan, sebagus apapun asupan gizi kita tadi.
Pola Hidup Sehat ala Rasulullah SAW
Rasulullah adalah teladan yang sempurna dalam hal menjaga kesehatan. Tidak hanya kesehatan secara jasmani, tetapi juga mental, spiritual, dan sosial. Berbagai perilaku Rasulullah, seperti aktivitas fisik, olahraga, dan pola makan banyak dipelajari oleh ahli-ahli kesehatan saat ini. Diantara berbagai hal tersebut, ada beberapa fakta menarik mengenai kebiasaan Rasulullah terkait pola makan. Rasulullah mengajarkan untuk mencegah kemunculan penyakit daripada mengobatinya. Terbukti, selama hidupnya, Rasulullah sakit tak lebih dari tiga kali. Di tengah tugasnya yang begitu berat sebagai pemimpin negara, panglima perang, kepala keluarga, ayah, suami, dan sebagainya, tetapi beliau tetap memiliki badan yang bugar dan prima.
Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, seorang pakar kedokteran dan biofisika, telah menulis kitab yang sangat bagus mengenai pola hidup sehat Rasulullah berjudul “at-Taghdziyah an-Nabawiyah, al-Ghadza baina ad-Daa wa ad-Dawa”. Yang kemudian diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Almahira
dengan judul “Pola Makan Rasulullah, Makanan Sehat Berkualitas menurut al-Qur’an dan as-Sunnah”. Berikut adalah beberapa rangkuman pola hidup sehat rasul yang dikutip dari buku Prof. Dr . Abdul Basith Muhammad as-Sayyid:
1. Membaca basmalah ketika hendak makan, dan mengakhiri dengan membaca hamdalah. Barangkali hikmah membaca basmalah dan hamdalah adalah seorang muslim selalu mengingat bahwa makanan yang disantap tidak lain adalah nikmat dan anugerah dari Allah. Dia akan terhindar dari sikap berlebih-lebihan dan mubadzir. Seorang muslim juga akan selalu sadar bahwa makanan bukan tujuan akhir, tapi sarana menambah kekuatan untuk menuju ketaatan kepada Allah, memakmurkan bumi dan menaburinya dengan kebaikan.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Nabi bersabda: ”Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. Nabi sendiri jika hendak makan selalu mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra.
3. Menjauhi sikap berlebihan dan rakus. Rasulullah bersabda: ”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).
4. Makan dengan tiga jari. Makan dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang . sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan, sedangkan makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan.
5. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar. Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung.
6. Minum dengan tiga kali tegukan. Dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas dalam gelas. Nabi mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke air), bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksudnya adalah mencegah masuknya udara ke dalam lambung.
7. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama). Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan para penghuni surga. Dalilnya adalah Qur’an surat al-Waqi’ah ayat 20-21: ”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”.
8. Menutup makanan dan minuman di atas meja. Nabi mewajibkan menutup makanan untuk melindunginya dari pencemaran. Rasulullah saw bersabda:
”Tutuplah wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malam yang di malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang terbuka melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu”. 
9. Mencuci mulut (berkumur) sebelum dan setelah makan. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan bakteri. Secara khusus beliau menekankan pentingnya berkumur setelah minum susu: ”Berkumurlah kalian setelah minum susu, karena di dalamnya mengandung lemak”. (HR. Ibnu Majah)
10. Suplemen makanan terbaik adalah madu. Rumah Nabi tidak pernah kehabisan madu. Nabi juga menganjurkan untuk meminum madu secara teratur. Nabi bersabda:”Hendaklah kalian meminum madu”. Adapun Nabi mengajarkan bahwa cara terbaik meminum madu adalah dengan melarutkan satu sendok madu dengan air yang dingin dan diaduk dengan baik.
11. Tidak memasukkan makanan pada makanan. Ada dua pendapat mengenai maksud dari memasukkan makanan pada makanan. Pendapat pertama adalah kita dilarang makan kecuali setelah dua jam dari waktu makan berat. Pendapat kedua adalah kita dilarang menyuap makanan ke dalam mulut pada saat masih ada makanan di dalamnya. Dunia kedokteran modern membuktikan bahwa kedua hal tersebut memang berdampak negatif pada kesehatan.
12. Menjilati jari dan tempat makan. Menjilati tempat bekas makan akan sangat membantu pencernaan. Rasulullah saw sendiri menjilati jemari beliau setelah makan. Beliau bersabda:”Apabila salah seorang di antara kalian selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan tangannya sehingga menjilatinya”. (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Tabrani) Hal itu menunjukkan adanya perintah untuk tidak meninggalkan sisa makanan di tempat makan.
13. Tidak tidur setelah makan. Nabi menganjurkan seseorang berjalan-jalan setelah makan malam. Tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini dimaksudkan agar makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan tepat sehingga bisa dicerna dengan baik. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi saw bersabda: ”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah yang Mahatinggi dan shalat, serta janganlah kalian tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras”. (HR. Abu Naim dengan sanad dha’if) Diriwayatkan dari Anas dengan status marfu’: ”Makan malamlah sekalipun hanya dengan kurma kering (yang rusak), karena meninggalkan makan malam dapat mempercepat penuaan”.
14. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri. Hal ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.
15. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita makan. Dilarang menghina atau membenci makanan, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan kita.
16. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas dan minuman yang terlalu dingin.
Prof. Dr. Musthafa Ramadhan memberikan beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, sebagai berikut:
1. Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian punuh.
2. Di pagi hari, Beliau menggunakan siwak untuk kesehatan mulut dan giginya. Siwak mengandung fluor alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi dan gusi.
3. Di pagi hari pula Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
4. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma. Rasulullah pernah bersabda, “ Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka akan terlindung dari racun”.
5. Menjelang sore hari, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya, diantaranya : mencegah lemah tulang, mencegah kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, melancarkan perncernaan, dll.
6. Di malam hari, menu utma makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran mengandung zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.
7. Setelah makan, Beliau tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas dahulu sehingga makanan yang dikonsumsi masuk ke lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Rasulu pernah bersabda, “cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan sholat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” (HR. Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)
8. Rasulullah sering menyempatkan diri berolahraga, terkadang sambil bermain dengan anak dan cucunya. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh
9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Beliau tidak menyukai berbincang dan makan sesudah waktu isya. Beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Karena istirahat yang cukup, seperti tidur yang merupakan hak tubuh, dibutuhkan oleh tubuh.
10. Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan) dalam makan dan minum. Beliau tidak pernah melakukan idkhol at thoam ‘ala thoam (makan lagi sesudah kenyang). Prof. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab’u (kenyang) bukanlah al imtila’ (memenuhi perut dengan makanan. Kenyang yang sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya sesuai dengan proporsi dan ukurannya.
11. Berdasarkan riwayat, Aisyah r.a. pernah mengatakan, “ Dahulu Rasulullah saw tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya makanan dalam perut telah melahirkan bermacam penyakit. Untuk itu, sangat penting bagi kita dalam mengkombinasikan makanan (food combining) dengan baik.
Wallahu a’lam……

0 komentar:

Post a Comment