Thursday, October 13, 2011
Thursday, October 6, 2011
Metode Dasar Dalam Pendidikan Anak
Diposkan oleh
FOSQI Kairo
Oleh Hanifa Chaerani, Lc
Adapun metode dasar dalam pendidikan maka ditetapkan pada dua metode :
1.Metode Hubungan
2.Metode Waspada
1.Metode Hubungan
Telah ditetapkan bahwa seorang anak telah diikat pada umur dewasa dengan ikatan keyakinan, keagama'an, pemikiran, sejarah, dan ikatan pendidikan akhlak,,tersusun secara tingkatan pemuda dan berkembang lebih dewasa,sampai menjadi laki – laki dewasa yang berumur sekitar 30 – 35 tahun,,dan tidak diragukan seorang anak akan mengalami kekebalan iman,tetapnya keyakinan dan ketaqwaan,,yang tidak membuatnya terlena dalan kebodohan dan tidak menghiraukannya,,,dengan semua gambarannya,keyakinannya,ibadahnya, dan kesesatannya,,,bahkan dia menyelidiki dengan sungguh – sungguh barangsiapa yang menghentikan tatanan islam, atau merendahkan tatanan ibadahnya secara dengki,,!!!kenapa??
Wednesday, October 5, 2011
Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Era Globalisasi Dan Metode Dasar Dalam Pendidikan Anak
Diposkan oleh
FOSQI Kairo
Oleh: Hanifa Chaerani, Lc
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah kurang. Kita bisa lihat dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua cenderung melepas anaknya pada dunia pendidikan sekolahnya saja tanpa memperhatikan pendidikan dari lingkungan keluarganya sendiri. Dengan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anak, anak akan cenderung bebas untuk bergaul. Biasanya pergaulan yang semacam itu akan menjurus ke hal-hal yang negatif. Dari itu, maka kita sebagai generasi muda harus mampu merubah paradigma berfikir seperti ini. Karena juga merupakan calon orang tua masa depan yang diharapkan mampu lebih baik daripada orang tua saat ini. Baik dalam hal keimanan, moral, bahkan finansial sekali pun untuk membentuk anak sebagai pribadi yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini dan masa yang lebih maju akan datang.
Tuesday, October 4, 2011
Riyadhus Shalihin Bab I Keikhlasan Dan Menghadirkan Niat Dalam Segala Perbuatan, Ucapan Dan Keadaan Yang Nyata Dan Yang Samar
Diposkan oleh
FOSQI Kairo
Karya Imam An Nawawi
Oleh : Hety Juniawati
Oleh : Hety Juniawati
وَعَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بْنِ نُفَيْلِ بْنِ عَبْدِ العُزَّى بْنِ رِيَاحِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ قُرْطِ بْنِ رَزَاحِ بْنِ عَدِي بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبٍ القُرشِيِّ العَدَوِيِّ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - ، قَالَ : سَمِعتُ رَسُولَ اللهِ - صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَمَ - ، يقُوْلُ : (( إنّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا ، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ )) . مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ . رَوَاهُ إمَامَا الْمُحَدّثِينَ ، أبُو عَبْدِ الله مُحَمَّدُ بْنُ إسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ المُغيرَةِ بنِ بَرْدِزْبَهْ الجُعْفِيُّ البُخَارِيُّ ، وَأَبُو الحُسَيْنِ مُسْلمُ بْنُ الحَجَّاجِ بْنِ مُسْلمٍ الْقُشَيْرِيُّ النَّيْسَابُوْرِيُّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا فِي صَحيِْحَيْهِمَا اللَّذَيْنِ هُمَا أَصَحُّ الكُتبِ الْمُصَنَّفَةِ. (مُتََّفَقٌ عَلَيْهِ).
Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Hanyasanya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan hanyasanya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Qs. Ath- Thâriq ayat 1-10
Diposkan oleh
FOSQI Kairo
Oleh : Hety Juniawati
1.Muqadimah
Surat At-Thâriq dalam mushaf Al-Qur’an adalah surat ke-86, dan surat ke-36 berdasarkan urutan turunnya, diturunkan setelah surat Al-Balad dan sebelum Surat Al-Qomar, termasuk ke dalam surat Makiyyah, dan terdiri atas 17 ayat.
Dinamai “At-Thâriq” (Yang Datang Malam Hari) diambil dari perkataan “At-Thâriq” yang terdapat pada ayat 1 dalam surat ini. Dalam riwayat imam ahmad dari abu hurairah bahwasanya Rasulullah Saw. sering membaca surat al-buruj dan ath-thariq pada waktu shalat isya.
Maksud diturunkannya surat Ath- Thâriq sebagai dalil atas keesaan Allah Swt. dan kesempurnaan kuasa-Nya. Surat ini mengandung banyak hikmah, menunjukan keluasan ilmu Allah dan sebagai penguat bahwasnya Al-Qur’an itu dari Allah.