Oleh Hanifa Chaerani, Lc
Adapun metode dasar dalam pendidikan maka ditetapkan pada dua metode :
1.Metode Hubungan
2.Metode Waspada
1.Metode Hubungan
Telah ditetapkan bahwa seorang anak telah diikat pada umur dewasa dengan ikatan keyakinan, keagama'an, pemikiran, sejarah, dan ikatan pendidikan akhlak,,tersusun secara tingkatan pemuda dan berkembang lebih dewasa,sampai menjadi laki – laki dewasa yang berumur sekitar 30 – 35 tahun,,dan tidak diragukan seorang anak akan mengalami kekebalan iman,tetapnya keyakinan dan ketaqwaan,,yang tidak membuatnya terlena dalan kebodohan dan tidak menghiraukannya,,,dengan semua gambarannya,keyakinannya,ibadahnya, dan kesesatannya,,,bahkan dia menyelidiki dengan sungguh – sungguh barangsiapa yang menghentikan tatanan islam, atau merendahkan tatanan ibadahnya secara dengki,,!!!kenapa??
Karena seorang anak telah terikat dengan aqidah islam, dan terikat di dalamnya ibadah, akhlak, peraturan dan syari'at, jihad dan da'wah,agama dan Negara, Al-qur'an dan pedang, pemikiran dan kebudayaan.
Kepada saudaraku pendidik, yang paling penting dari ikatan ini yang telah dipastikan baik dari semua kebaikan untuk anak – anak anda, maka harus tetap diusahakan semaximal mungkin untuk bisa mencapai jalan itu, sudah banyak kita lihat anak – anak mu'min dalam jumlah yang banyak, dan dari golongan bertaqwa yang shaleh,juga sekumpulan mujahidin yang bebas, dan tidak ada itu semua kecuali karena kasih sayang Allah.
Metode hubungan ini dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu :
1.Hubungan Keyakinan
Telah kita uraikan sebelumnya dalam pembahasan ( penanggung jawab pendidikan keimanan ) sesungguhnya seorang anak wajib terikat dari sejak mencapai masa dewasanya dengan dasar – dasar rukun iman, dan benarnya tentang hal yang ghaib, dengan semua keyakinan yang pasti dari berita benar dan meyakini akan benarnya alam ghaib..dan untuk mengusahakan semuanya wajib bagi pembimbing untuk menanamkan pada diri anak tentang hakikat iman kepada Allah SWT,iman kepada malaikat,iman kepada kitab,iman kepadarasul,iman kepada qadha dan qadar,iman kepada pertanyaan dua malaikat, dan azab kubur, iman kepada akhirat, dan hari perhitungan, syurga dan neraka,,dan selingkup alam ghaib.
Janganlah takut saudaraku pembimbing, jika anda telah menanamkan pada anak anda tentang hakikat iman kepada Allah,dan telah tertanam pada hatinya dan tergambar bahwa ini adalah pelajaran keimanan, dan curahkan selalu usaha anda untuk selalu mengikatnya dengan aqidah keTuhanan,,,maka anak anda senantiasa selalu berkembang di jalan Allah, dan ketakutan dari penyelewengan,dan penyelamatan iman selalu melekat pada dirinya dengan apa – apa yang sudah ditanamkan, dan harus ada metodhe di setiap apa yang diperintahkan dan dilarang, bahkan harus memiliki kepekaan iman,dan menajamkan hati nurani, yang tidak bisa dirusak oleh lingkungan social,bisikan orang – orang, dan dari keburukan akhlak,,dengan ini jiwa dan akhlak dapat selamat,begitu juga akal dan perbuatan,,bahkan termasuk kepada orang – orang yang diisyaratkan tersebut dengan,,,,,,, karena termasuk kepada yang diberi hidayah dan agama yang hak dan jalan yang lurus.
Saudaraku pembimbing,,saya kembalikan kepada anda atas batasan tanggung jawab anda di dalam mendidik anak anda dengan menyelesaikan dari semua sisi permasalahan,di dalam pembahasan : ( pertanggung jawaban pendidikan keimanan ) dan di bagian kedua dari kitab : ( pendidikan anak – anak ) – halaman 117 .
Kalau anda ingin tau lebih banyak lagi maka kembali ke pembahasan yang sudah kita uraikan,maka anda akan dapatkan didalamnya,insya Allah.
2.Hubungan Rohani
Maksud dengan ikatan rohani disini yaitu membersihkan jiwa seorang anak dengan bersih dan dengan pencerahan, memberikan pencerahan didalam hatinya dengan keimanan dan keikhlasan, dan selalu menempatkan dirinya dalam kebersihan rohani.
Di dalam islam dan segala aturannya dalam mengikat seorangn muslim yaitu dengan ikatan rohani yang beragam,agar selalu terjaga dari kebersihan dan pencerahannya,kesucian dan keikhlasanya,, dan aturan itu sebagai berikut :
a. Hubungkan anak dengan ibadah
hadits : perintahkanlah anak – anak kalian untuk shalat pada umur mereka tujuh tahun dan pukullah mereka pada umurnya sepuluh tahun jika tidak mau melaksanakan shalat,dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur"
Selain mengajak mereka untuk shalat, ikatlah mereka dengan ibadah puasa jika seorang anak mampu melaksanakannya, juga dengan ibadah haji jikalau seorang bapak mampu untuk membiayainya,juga dengan ibadah zakat jika yang mangasuhnya sanggup atas itu..
Yang perlu diperhatikan bagi pembimbing juga adalah memberikan pemahaman pada anak bahwa ibadah didalam islam tidaklah sebatas dari empat rukun ibadah yang empat, didalam islam itu mencakup semua amalan – amalan shaleh yang wajib bagi seorang muslim untuk mengamalkannya didalam aturan Allah, apa yang telah dicita – citakan dan terus berusaha mencapainya dan akhirnya dapat dicapai makna dari ini yaitu ibadah, contoh : seorang pedagang dan barang dagangannya jika dia berdagang barang dagangannya menggunakan aturan Allah, dan sangat memperhatikan masalah halal dan haram di dalam jual beli, maka wajib jual beli ini di lakukan dijalan Allah SWT maka senantiasa akan tergolong dari hamba2 yang mu'min…
Dalam hal – hal yang tadi sudah kita bahas wajib adanya seorang pembimbing di setiap amalan, yang akan mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada anak yaitu dari hal yang terkecil tentang kebaikan dan keburukan, masalah halal dan haram, dan mengajarkan mana yang benar dan yang salah, dan amalkan apa – apa yang halal bagi dia, dan menjauhkan hal – hal yang haram bagi dia, amalan – amalan Rasulullah lah yang harus kita jadikan petunjuk dan rujukan, sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh ibnu jarir dan ibnu mundjir :
" Berbuat baiklah kalian semua dengan ta'at kepada Allah,dan menjaga dari pada ma'siat terhadap Allah,dan suruhlah anak – anak kamu semua dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, karena hal tersebut menjadi benteng bagi mereka dan kalian semua dari api neraka."
Maka seorang anak dengan sendirinya akan terikat dan terhubung dengan ibadah dengan pemahamannya secara khusus dan secara umum dari sejak berkembangnya diri anak, dan sudah mulai terbiasa untuk memulainya, dan menggunakan sebagaimana fungsinya dari mulai tumbuh kukunya, dan dari situlah dy sudah terdidik dan terbiasa untuk ta'at kepada Allah SWT, dan menjalani hak –haknya, dan selalu bersyukur atas hak – haknya, dan harus tetap didalam aturan Allah SWT, jadi pada saat waktunya untuk ditimbang,maka timbangan akan seimbang dan sejajar dengan amalan – amalan yang ikhlas, sebagaimana apa – apa yang sudah dia jalani hak – hak sebagai haknya semasa dia hidup di dunia, dan telah memberikan contoh yang baik dan shaleh di dalam pergaulan, akhlaknya, dan hubungannya sesama manusia selama di dunia, bahkan barang siapa yang bisa mengambil darinya dengan ujung jari, karena dia telah diberikan hidayah dan agama yang benar dan jalan yang lurus.
b. Hubungkan anak dengan Al-qur'an
sebagaimana telah diriwayatkan oleh at-thabarani dari ali karomahullah sesungguhnya nabi SAW berkata : " ajarilah adab kepada anak – anak kalian dengan tiga landasan : cintailah nabi – nabi kalian, dan cintailah para kerabat – kerabat nabi, bacalah Al-qur'an, maka sesungguhnya membawa Al-qur'an di dalam kemewahan singgasana Allah SWT dalam satu hari,tidak akan menjadi mulia kecuali dia memuliakannya bersama para nabi – nabi Allah SWT "
- Telah berpesan ibnu kholdun di dalam muqoddimahnya, pentingnya mempelajari Al-qur'an dan menghafalnya bagi anak –anak, dan dijelaskan bahwa mempelajari Al-qur'an adalah pelajaran yang paling penting dari semua system metode pembelajaran di seluruh Negara islam yang berbeda, karena syari'at agama mengarah kepada kokohnya aqidah, dan ketetapan iman.
- Telah berpesan juga ibnu sina dalam kitab : ( assiyasah ) dimulai dengan mengajarkan anak dengan Al-qur'an,yaitu dengan maksud kesiapannya secara jasmani dan akal dalam pembelajaran ini, dari sejak menyusui diwaktu kecil dengan menggunakan bahasa arab asli,dan tertancap dalam dirinya sebagai guru keimanan.
- Dan telah berwasiat imam Al-ghozali dalam kitabnya : ( mengajarkan dari bayi dengan Al-qur'an dan hadits – hadits, cerita – cerita orang shaleh, dan sebagian hukum – hukum agama )
Telah kita sebutkan sebelumnya dalam bab : ( tanggung jawab dalam pendidikan keimanan ) ( perhatian para orang – orang terdahulu dengan memberikan pendidikan kepada anak – anak mereka ) bagaimana para seorang bapak terdahulu dari orang salaf kita yang shaleh perhatian didalam mendorong anak – anak mereka untuk berbuat hal – hal yang baik? Maka yang pertama adalah dengan menasehati mereka untuk berbuat baik, dan mengajak mereka untuk berbuat kebaikan,,mengajarkan anak – anak mereka dengan Al-qu'ran dan menyuruh mereka untuk menghafalnya sehingga selalu terbiasa terucap dalam lisan mereka, menyejukkan hati mereka,dan hati mereka menjadi takut akan azab Allah, sampai keluar air mata dari mata mereka,dan tertancap keimanan dan islam dalam diri mereka, sampai akhirnya mereka tidak tahu selain Al-qur'an dan islam dan undang – undangnya , syari'at – syariat,dan aturan – aturanya.
Ada hal yang harus kalian tahu, bahwa hal – hal pembelajaran yang dijelaskan tadi tidak bisa memperbaiki akhir ummat manusia kecuali dari pendahulunya termasuk orang – orang yang shaleh, jika seorang ummat terdahulu sudah menjadi orang yang shaleh dengan Al-qur'an, tilawahnya, dan amalan – amalan yang sesuai dengan perintah Al-qur'an, dan kebanggannya berada dalam agama islam, perilakunya dan kebenaran – kebenarannya.
Akhir ummat ini tidak akan bisa untuk mencapai tingkat keshalehan, dan tidak muncul kebanggaan yang sesungguhnya dia berada dalam islam kecuali kita menghubungkan dan mengikatnya anak – anak kita dengan Al-qur'an, dan pemahamannya, dan hafalannya, dan tilawahnya, dan tafsirnya, dan berhati – hati dalam berbuat perilaku karena atas hukum – hukumnya, dan hal ini sudah ada di zaman kita sekarang dengan qur'an,mu'min yang shaleh dan menjaga diri, di tangan orang – orang yang akan berdiri keagungan islam, karena keinginan yang kuat maka akan mengangkat Negara islam, untuk kebangkitan ummat islam didalam,keagungannya, dan kekuatannya, dan peradabannya.
Maka ingatlah wahai para pembimbing ( orang tua ) untuk menyiapkan bagi anak laki – laki dan perempuan kalian dan siapa yang mengajarkan mereka dengan Al-qur'an sama saja dengan mengajarkan mereka di rumah, di masjid, atau di tempat – tempat pengajaran Al-qur'an.
Jika para orang tua sudah menjalankan metode - metode ini dengan cara yang benar, maka para orang tua sudah melaksanakan sebagai tanggung jawab atas anak – anak anda, dan mengikatnya dengan Al-qur'an, rohani, dan akal fikiran, dan bacaannya, perbuatannya, dan hukum – hukumnya.
Jika para orang tua menjalani hal ini, maka seorang anak dimana dia membuka matanya maka dia tidak tahu untuk memulai meyakininya kecuali memulainya dengan Al-qur'an,dan tidak tahu syari'at yang lain kecuali apa – apa yang telah disyari'atkan dalam Al-qur'an, dan tidak tahu memperbaiki untuk dirinya sendiri kecuali rasa takut akan ayat – ayat Al-qur'an, maka setelah itu telah sampai kepada tujuan yang jelas dan terarah dalam membentuk anak – anak anda secara rohani, dan mempersiapkannya dari segi keimanan dan akhlaq, bahkan anak – anak anda termasuk salah satu golongan yang dipilih karena mereka dalam hidayah, kebenaran dan jalan yang lurus.
c. Hubungkan anak dengan rumah Allah
Hadits : sebagaimana telah diriwayatkan oleh At-tirmidzi dari Abi Sa'id Al-khudry ra, dari nabi SAW berkata: " jika kamu melihat seorang laki – laki yang biasa di dalam masjid maka bersaksilah untuknya dengan keimanan "
Sebagaimana Allah dalam firmanNya : " hanyalah yang memakmurkan mesjid – mesjid Allah ialah orang – orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka mereka lah orang – orang yang diharapkan termasuk golongan orang – orang yang mendapat petunjuk " ( At-taubah : 18 )
Kita ketahui saudaraku pembimbing, bahwa masjid dalam islam itu adalah pilar dan benteng yang paling penting yang berdirinya masjid terbentuklah didalamnya orang – orang muslim, dan membangun kelompok yang islami di setiap zaman dan sejarah..masjid adalah rukun yang paling kuat dan utama untuk membina diri dan kelompok di zaman sekarang dan untuk masa depan mereka, jika tidak ada masjid maka tidak mungkin anak anda akan terbimbing secara kerohanian dan keimanan, dan juga terbentuk akhlak dan kelompok..dengan tidak adanya masjid juga tidak akan terdengar oleh kalian suara panggilan yang menggema tinggi ( Allahu akbar ) yang menggema di alam semesta,maka tergoncanglah perasaan,dan menggetarkan hati.
Dengan tidak adanya masjid seorang muslim tidak dapat mendengarkan kalimat – kalimat nasehat dan kebenaran, maka kita dapat berinteraksi dengannya secara rohani dan jasmani, dan berkobar dampak pada perasaannya..
Dengan tanpanya masjid orang – orang muslim tidak akan mendapatkan pelajaran tentang hukum – hukum agama, dan menghukumi alam, perkara – perkara yang halal dan haram, dan pegangan pondasi hidup, serta syari'at – syari'atnya..
Dengan tanpanya masjid orang – orang muslim tidak bisa mempelajari Al-qur'an, dan mengetahui sebab – sebab turunnya ayat, dan memahami tafsirannya..
Dengan tanpanya masjid orang – orang muslim tidak mungkin dapat berbuat baik dengan sesame muslim, dan saling tolong menolong antar sesama muslim dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan saling melengkapi.
Dengan tanpanya masjid orang – orang muslim tidak akan mendapatkan penolong jika terluka, dan kota yang tenang jika bercerai berai.
Hal ini adalah sebagian dari tugas masjid, sebagaimana dahulu telah diperintahkan di zaman nabi SAW, dan di zaman setelah itu yaitu para khalifah – khalifahnya dan hukumnya sampai berjalannya zaman demi zaman.
Dan harus seperti inilah kita memposisikan masjid selamanya,sampai akhir zaman..jika seorang muslim ingin membangun dan mendirikan sebuah perkumpulan yang islami di setiap tempat yang dasar dan solid, dan tetap pada pendirian dan argumen yang optimis, maka kalian akan menjadi imam yang kuat, berpengetahuan, dan peradaban, dan menanamkan kepada orang lain atas apa yang menjadi prioritas utama yang dicapai dari kemuliaan, martabat, Negara, dan karir.
- Tahukah kalian saudaraku pembimbing bahwa pentingnya masjid dapat menenangkan hati dengan berdzikir kepada Allah? Dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh At-tirmidzi,rasulullah berkata."
- Tahukah kalian saudaraku pembimbing bahwa pentingnya masjid tempat untuk mempelajari Al-qur'an? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim,rasulullah berkata : " janganlah sekali – kali suatu kelompok berkumpul di rumah dari rumah – rumah Allah kalau untuk mendustakan ayat – ayat Allah, dan berdiskusi diantara kalian atas ayat – ayat Allah, kecuali telah datang kepada kalian pengetahuan, dan menyelimuti kalian dengan rahmat Allah, dikelilingi oleh para malaikat dan berdzikir untuk kalian kepada Allah untuk kalian"
- Tahukah kalian pentingnya masjid untuk shalat berjama'ah? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh muslim,rasulullah berkata: "Apakah aku telah memberitahukan kalian atas perkara apa saja Allah dapat menghapus dosa – dosa dan mengangkat darinya derajat? tentu saja ya Rasulullah, Rasulullah berkata: sempurnakanlah wudhu, perbanyak untuk melangkah ke masjid, dan menunggu shalat untuk berjama'ah setelah sunnah, maka bagi kalian mengikat tali persaudaraan"
- Tahukah kalian pentingnya masjid untuk shalat berjama'ah? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh muslim,rasulullah berkata: "Apakah aku telah memberitahukan kalian atas perkara apa saja Allah dapat menghapus dosa – dosa dan mengangkat darinya derajat? tentu saja ya Rasulullah, Rasulullah berkata: sempurnakanlah wudhu, perbanyak untuk melangkah ke masjid, dan menunggu shalat untuk berjama'ah setelah sunnah, maka bagi kalian mengikat tali persaudaraan"
- Kecuali orang – orang yang menggunakan masjid dengan benar dan selalu melangkah kedalamnya, saudaraku pembimbing,,siapa saja yang dapt terangkat derajatnya dan terhapus dosa – dosanya,,sebagaimana telah diriwayatkan oleh imam muslim,rasullullah berkata : " barang siapa dari kalian yang bersuci di rumah kalian lalu melangkah ke rumah Allah untuk menunaikan kewajiban dari kewajiban – kewajiban Allah maka salah satu langkah kakinya menjadi penghapus dosa – dosanya dan yang satu yang lain mengangkat derajatnya"
- Kecuali orang – orang yang berjalan menuju rumah Allah maka dia akan bercahaya di hari kiamat nanti, sebagaimana telah di riwayatkan oleh Abu Daud dan At-tismidzi,Rasulullah berkata: " teranglah para siapa saja yang suka melangkah ke masjid di dalam kegelapan dengan cahaya yang sangat terang di hari kiamat"
Berangkat dari panduan Rasulullah SAW dari keutamaan yang suka melangkahkan kakinya ke masjid,dan selalu mencari – carinya,dan memegang teguh azamnya, untuk mengikat dan menghubungkan anak – anak anda dengan rumah – rumah Allah, untuk membimbing jiwa mereka di dalam masjid, dan menuntun akal mereka, dan memastikan mereka termasuk di dalam golongan anak – anak muslim yang lain, menyatukan dan menggenggam mereka.
Jika telah dijalani hal itu,dan menjalaninya dengan terus menerus, dan selalu menghubungkannya antara rumah dan masjid, maka hal itu telah sampai kepada tujuan yang dimaksud dalam membentuk seorang anak secara kerohanian,keimanan, dan akhlaq, bahkan anak anak anda telah termasuk golongan siapa saja yang terpilih karena mereka termasuk yang mendapatkan hidayah di dalam agama yang benar,dan di jalan yang lurus.
b.Hubungkan anak dengan berdzikir kepada Allah SWT
Dalam firman Allah :
”Karena itu ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu.”
QS: Al-baqarah 152.
“Hai orang – orang yang beriman, berdzikirlah ( dengan menyebut nama ) Allah, dzikir yang sebanyak – sebanyaknya.” QS : Al-ahzab 41.
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah kepada Allah diwaktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” QS: An-nisa 103.
Masih banyak lagi Ayat- ayat yang barkaitan dengan dzikir kepada Allah.
- Hadits riwayat Bukhori : " Perumpamaan yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak berdzikir kepada Allah bagaikan hidup dan mati."
- Hadits riwayat At-tabhrani : "Ketika Allah mengirim seuatu kaum pada hari kiamat dan dari wajah mereka terpancar cahaya seperti beningnya mutiara, dan membuat orang – orang yang melihatnya menjadi iri, mereka itu bukanlah para nabi dan juga buka para syuhada, lalu orang – orang arab duduk di antara lututnya dan berkata : ya Rasulullah beritahu kami siapa golongan mereka itu!, Nabi berkata: mereka itu adalah yang saling mencintai sesama karena Allah dari barbagai kelompok, and berbagai Negara, yang mereka semua berkumpul untuk selalu berdzikir danmengingat kepada Allah, maka Allah pun ingat kepada mereka."
- Hadits riwayat imam Bukhari Muslim : "Aku selalu bersama sangkaan hamba – hambaKu terhadapKu, dan Aku selalu bersamanya apabila dia selalu mengingatku, apabila dia selalu mengingatku dalam dirinya maka Aku pun selalu mengingatnya dalam diriKu, apabila dia selalu memenuhi dengan mengingatKu maka Aku akan selalu memenuhinya dengan kebaikan – kebaikan, jikajika dia mendekat kepadaku satu shubra maka aku akan mendekatinya."
Dzikir artinya selalu menghadirkan hati akan kebesaran – kebesaran Allah dan keagunganNya di setiap keadaan, hal ini sama saja dengan menghadirkanNya di kepala, hati, diri, lidah, dan perbuatan…atau dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring atau santai, semasa hidup, atau mentadabburi Al-qur'an, atau mendengarkan siraman rohani, atau kajian tentang fiqih dan syari'at – syari'at Allah, dan bisa disebut juga amalan – amalan yang berkaitan dengan selalu mengingat dan melibatkan Allah, hal ini disebut pengertian dzikir kepada Allah yaitu apa – apa yang sudah dijelaskan dalam Al-qur'an yang sesuai dengan amalan –amalan.
- Adapun makna fikiran dan dalam diri sendiri
- Adapun makna hati
Lisan disini bermakna : maka setiap ayat – ayat Al-qur'an yang memerintahkan untuk berdzikir kepada Allah SWT masuk kedalam dzikir dengan lisan secara sempurna karena lafadz adalah yang paling utama yang membawa orang tersebut, dan suatu perkara adalah yang paling pertama yang maencakupi lisan tersebut.
Diakidkan dengan hadits Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dan Ibn Habban dari Rasulullah SAW barkata: " Aku bersama hambaKu jika dia selalu mengingatKu dan selalu berdzikir bibirnya untukKu " dan hadits dari At-tirmidzi dari Abdullah bin basar sesungguhnya seorang laki – laki berkata:" ya Rasulullah sesungguhnya telah banyak syari'at – syari'at islam yang dating kepadaku,maka beritahulah aku dengan sesuatu yang dapat membuat aku istiqomah dengan syari'at itu? Nabi berkata: jangan sampai kamu lalai dari mengikat lidahmu dengan dzikir kepada Allah"
Masuk kedalam pembahasan dzikir dengan lisan termasuk semua do'a – do'a, ma'tsurat – ma'tsurat, yang telah di shahih kan dari Nabi SAW, dan yang telah dicontohkan oleh para sahabat yang dirahmati, para orang – orang salaf yang shaleh, sama saja do'a – do'a yang berkaitan dengan do'a pagi dan sore hari, atau do'a mau tidur dan bangun tidur, atau do'a makan dan sesudah makan, atau do'a dalam perjalanan dan beraktifitas, atau do'a masuk dan keluar rumah, atau do'a pada sa'at tahajud, dan beristigfar kepada Allah yang memang sudah ada perintahnya dalam Al-qur'an, dan yang sudah dicontohkan oleh para Nabi kita (1)
- Perbuatan disini bermakna dalam firman Allah SWT: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak – banyak supaya kamu beruntung” QS : Al-jumu'ah 10.
- Pengertian keseluruhan disini dalam firman Allah SWT : “Yaitu orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia – sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”
Dzikir juga mencakup tilawah Al-qur'an, dalam firman Allah :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-qur'an, dan sesungguhnya Kami benar – benar memeliharanya.” QS: Al-hijr 9
Dzikir juga mencakup pertanyaan – pertanyaan, dalam firman Allah “Maka tanyakanlah olehmu kepada orang – orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” QS:Al-Anbiyaa 7
Dzikir bisa di maksudkan juga ibadah, dalam firman Allah:
“Hai orang – orang yang beriman, apabila diseur unutk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli, maka demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” QS Al-jumu'ah 9
Saudaraku pembimbing telah aku beritahukan apa yang dimaksud dengan makna dzikir? Sesungguhnya dzikir itu tidak di nisbahkan pada satu keadaan tetapi memiliki banyak pengertian, tahukah kalian sesungguhnya dzikir itu dijalani dengan suatu kondisi diri yang sadar yang membuat hati orang – orang mu'min dapat selalu hadir dan sadar akan kebesaran dan keagungan Allah?
Maka jika kalian mengetahuinya,,maka bersungguh – sungguhlah dalam mendidik anak – anak anda dalam menanamkan kepada mereka akan makna dari memuji kebesaran Allah yang sebenarnya dalam diri mereka, yang membuat mereka takut dalam hal yang tersembunyi atau yang terlihat, dalam keadaan senang atau sulit, waktu datang dan pergi, dalam perjalanan dan menetap, dalam selamat atau perang, di rumah dan di pasar, bangun dan tidur, dan damana saja kamu berada dan dalam keadaan apa saja,dalam firman Allah
“Sesungguhnya orang – orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat- ayatNya, bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” QS:Al-Anfaal 2.
Tidak diragukan apabila seorang anak telah sampai kepada dirinya untuk berdzikir kepada Allah, dan tertanam pada hatinya unutk selalu mendekatkan diri kepada Allah, maka anak itu akan tumbuh sebagai anak yang shaleh, dan selalu mengingat Allah dalam hatinya, dan memiliki akhlak yang mulia.
Maka yang perlu diperhatikan para saudaraku pembimbing, kalau sudah anda mendidik anak – anak anda seperti apa yang sudah kita bahas dari macam – macam dzikir, maka akan membuat dan menumbuhkan anak – anak anda saebagai anak yang penuh dengan keihklasan, ketaqwaan, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan selalu menghadirkan hatinya sadar akan kebesaran Allah di setiap keadaan dimana pun dan kapanpun, jika hal itu sudah terlaksana maka anda telah sampai kepada tujuan utama dalam membentuk anak – anak anda secara rohani,iman, dan akhlaq. Bahkan anak – anak anda termasuk yang dipilih, karena mereka telah diberikan hidayah,agama yang benar,dan jalan yang lurus.
c.Hubungkan anak dengan sunnah – sunnah
Dalam firman Allah: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah - mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji.” QS:Al-israa 79.
- Hadits Nabi SAW : sebagaimana telah diriwayatkan oleh imam Al-bukhari muslim :
- Hadits riwayat muslim, Rasulullah berkata:
Yang dimaksud dengan ibadah – ibadah sunnah adalah ibadah selain yang fardhu antara lain :
A. Shalat - shalat sunnah:
1.Shalat Dhuha
Hadits riwayat muslim dari aisyah RA berkata :" Rasulullah SAW shalat dhuha empat rakaat,dan menambahkannya semampunya."
Hadits riwayat muslim dari ummu hani RA: "Sesungguhnya Nabi SAW shalat dhuha delapan rakaat.”
Maka di ambil kesimpulan dari Riwayat ini dan paling sedikitnya dua rakaat dan pertengahan empat rakaat,dan lebih baiknya delapan rakaat,maka pilihlah diantara yang tiga ini sesuai kemampuan kamu.
Dan waktunya untuk shalat dhuha adalah dari setengah jam setelah terbitnya matahari sampai satu jam sebelum waktu dzuhur kurang lebihnya.
2. Shalat Awwabin
Yaitu shalat enam rakaat setelah shalat magrib sebagaimana hadits riwayat ibnu majah dari abi Hurairah,sesungguhnya Nabi SAW berkata : " barang siapa yang shalat sunnah enam raka'at setelah shalat magrib dan tidak berbicara keburukan diantara kalian berarti sama dengan beribadah selama dua belas tahun ". dan melemahkan dua raka'at.
3.Dua raka'at tahiyyatul masjid
Sebagaimana hadits riwayat muslim dari abi qotadah sesungguhnya Rasulullah SAW berkata:" jika salah satu kalian memasuki masjid maka jangan duduk sampai kalian shalat dua raka'at "
4.Dua raka'at sunnah wudhu
Sebagaimana hadits riwayat Imam Al-bukhori dari abi Hurairah RA berkata,bahwa rasulullah SAW berkata kepada bilal RA: " kabarkanlah kepadaku amalan yang paling terpuji yang sudah kau amalkan didalam islam, maka aku telah mendengar suara langkah sandal, sandalmu aku bawa dengan kedua tanganku di syurga "
5.shalat malam atau tahajjud:
Sebagaimana hadits riiwayat At-tirmidzi dari Abi Hurairah sesungguhnya NAbi SAW berkata: " shalat yang lebih baik setelah shalat wajib adalah shalat malam "
Hadits riwayat Muslim dari Jabir berkata: bahwa aku mendengar Rasulullah SAW berkata : pada satu malam hari saja dengan waktu yang lama Allah tidak mengabulkan permohonan seorang laki –laki muslim yang memohon kepada Allah kebaikan di dunia dan akhirat kecuali Allah yang memberikannya kepadanya, yaitu dengan shalat setiap malam.
Hadits riwayat At-tirmidzi dari abi Amamah dari Rasulullah SAW berkata : " siperintahkan atas kalian untuk shalat malam maka hal itu perbuatan yang shaleh, hal itu mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai kafarat dosa – dosa kalian, dan dapat menghentikan dari perbuatan dosa.” Dan shalat malam paling sedikit dua raka'at dan tidak ada yang membatasi raka'at paling banyaknya, dan itu ibadah sunnah yang paling baik karena shalat malam paling dekat kepada keikhlasan.
6.shalat tarawih
Yaitu dua puluh raka'at dengan sepuluh kali salam di setiap malam di bulan ramadhan, shalatnya berjama'ah setelah shalat isya, sebagaimana hadits riwayat Al-baihaqi dari sa'ib ibn yajid Assahabi RA berkata : " mereka dahulu berdiri untuk shalat pada masanya Umar bin khotob RA di bulan ramadhan dengan dua puluh raka'at,.”
7.Shalat istikharah
8.Shalat hajat
yaitu shalat dua raka'at lalu berdo'a setelah shalat dengan do'a-do'a ma'tsurat.
B.puasa sunnah
Makna puasa sunnah sebagaimana dari hadits riwayat muslim dalam shahihnya dari abi sa'id Al-khudry RA, bahwa Rasulullah SAW berkata : " tidaklah suatu hamba yang berpuasa satu hari karena Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya pada hari itu dari api neraka tujuh puluh musim "
Macam – macam puasa :
1. Puasa Arafah
Sebagaimana hadits riwayat muslim dari abi qotadah sesungguhnya Nabi SAW berkata: " puasa di hari arafah Allah akan mengampuni dosa- dosanya satu tahun kebelakang dan satu tahun kedepan "
2. Puasa hari Sembilan sepuluh muharram
Yaitu puasa selama dua hari Sembilan dan sepuluh dari bulan muharram sebagaimana hadits riwayat muslim dari qotadah : " Berpuasa di hari sepuluh maka Allah akan mengampuni dosa – dosanya satu tahun kebelakang dan satu tahun kedepan.”
Hadits riwayat ibnu Abbas dari Rasullullah SAW bahwa beliau berkata :
"Jika aku masih hidup sampai zaman sekarang maka aku akan berpuasa di hari Sembilan" maka di shahihkan dengan menyempurnakannya di hari sepuluh dan sebelas,untuk mengistimewakan ummat islam dengan ibadah-ibadahnya.
Hadits riwayat imam Ahmad dari Nabi SAW berkata :" berpuasalah kalian di hari sepuluh, dan berpalinglah dari orang – orang yahudi,dan berpuasalah satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya "
3. Puasa enam hari syawwal
Hadits riwayat muslim dari abi Ayyub Al-anshori bahwa Rasulullah berkata : barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan, dan melanjutkan puasa enam hari di bulan syawwal maka puasanya seperti puasa satu tahun"
4. Puasa tengah bulan ( 13,14,15 )
Sebagaimana hadits riwayat At-tirmidzi dari abi dzar RA berkata :Rasulullah berkata : jika kalian berpuasa tiga hari dari tiap bulan maka berpuasalah tiga belas, empat belas,dan lima belas "
5. Puasa senin kamis :
Sebagaimana hadits riwayat At-tirmidzi bahwa Rasulullah SAW dahulu berpuasa senin kamis dan dari hal itu maka berkata: " aku menyukai bekerja pada hari senin dan kamis, maka aku mencintai untuk melakukan pekerjaanku dan aku berpuasa "
6. Puasa satu hari dan buka satu hari
Puasa Daud AS, sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh Al-bukhori dari Abdullah ibnu umar RA sesungguhnya Rasulullah SAW berkata: "berpuasalah satu hari dan bukalah satu hari maka itu adalah puasa Nabi Daud AS dan hal itu adalah puasa yang paling baik "
dari selain hal yang tadi sudah dijelaskan dari hari – hari dan bulan – bulan , dan boleh berpuasa sunnah dan berbuka, tetapi wajib di ganti.
Hal ini adalah pentingnya amalan – amalan sunnah yang sudah ditetapkan syari'atnya di dalam sunnah Nabi, yaitu termasuk dari amalan – amalan yang terpuji,yang shaleh yang menjadikan hamba dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan telah tertanam didalam dirinya ketaqwa'an, keyakinan dan ketenangan hati , dan apat merasakan manisnya iman…
Berhati – hatilah saudaraku pembimbing untuk memberikan kepada keluarga anda dan anak – anak anda contoh yang baik dalam melaksanakan yang sunnah seperti shalat, puasa pada diri anda sendiri,,,agar mereka dapat menirunya dari anda, mengambilnya dari anda, dan mencontoh dari anda, dan mengikuti contoh dengan kalimat yang baik, dan nasehat yang baik, dalam da'wah untuk mengambildari amalan – amalan sunnah, dan mengamalkan dengan ibadah – ibadah sunnah, agar bisa dilihat oleh keluarga anda dan anak – anak anda dalam membiasakan diri di dalam ibadah yang sunnah shalat dan puasa, maka berhati – hatilah dalam beramal dan menyesuaikan waktu – waktunya secara khusus dan hati – hari yang tertentu.
Dan yang menghubungkan amalan – amalan sunnah ini adalah Allah, yaitu termasuk amalan – amalan yang paling mulia dalam membentuk seorang anak secara rohani, iman, akhlaq dan dari dalam diri sendiri, bahkan Allah lah yang menumbuhkan rasa ikhlas dalam diri anak, dan taqwa, dan mendekatkan diri kepada Allah, dan selalu menghadirkan kebesaran Allah dalam setiap keadaan.
Jika telah anda lakukan hal ini saudaraku pembimbing, maka anda telah sampai kepada tujuan yang paling utama dalam mengikat rohaninya, dan membentuknya karena Allah, bahkan anak – anak anda termasuk yang dipilih karena dia telah diberikan hidayah, agama yang benar dan jalan yang lurus.
0 komentar:
Post a Comment