Oleh: Ummu Raqiyah
Dalam tubuh kembang anak, menumbuhkan rasa percaya diri adalah hal
yang sangat penting. Rasa percaya diri pada anak artinya ia memiliki
kapasitas untuk memandang dirinya sebagai individu yang berharga dan
memiliki atribut-atribut positif. Rasa tersebut diawali dengan adanya
pengakuan dan penghargaan yang proporsional dari lingkungan terdekatnya,
yaitu orang tuanya. Keberanian dan percaya diri dalam diri anak sedikit
banyak dipengaruhi oleh pola pengasuhan orangtuanya. Kepercayaan diri
yang dilatih sejak masa tumbuh kembang anak diharapkan akan melahirkan
pribadi yang yakin atas dirinya, kompeten, dan menghargai dirinya secara
sehat dan positif. Oleh karenanya ini menjadi tugas bagi para orang tua
untuk dapat membantu mewujudkan anak menjadi pribadi yang positif
tersebut.
Penelitian membuktikan bahwa kesuksesan anak di masa depan baik itu
di sekolah ataupun karirnya terjadi karena dia percaya akan
kemampuannya. Unsur ini lebih besar mempengaruhi daripada kecerdasan,
penghasilan keluarga, bahkan latar belakang budaya. Dengan rasa percaya
diri yang dimiliki, anak akan mampu melewati tantangan, berani mengambil
resiko, tidak takut gagal, justru akan muncul sikap positif thinking,
berani berpendapat, bisa berpikir realistis dan bisa menghargai orang
lain. Sama-sama belajar, orangtua dan anak ” itulah kunci dasar untuk
menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Menurut Sandi Schwartz –
Pemerhati dan Penulis Keluarga – untuk membuat anak melakukan hal yang
membanggakan dimulai dari orangtua dahulu. Contoh yang paling dekat dan
mudah ditiru adalah keluarga dekat.
Beberapa faktor yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak :
1. 1. Mulai dari diri sendiri
Jadilah orangtua yang optimis dan jangan banyak mengeluh. Orangtua yang percaya diri tercermin dari perkataan dan perbuatannya.
1. 2. Memberikan perhatian
Kualitas waktu dan kesempatan berkomunikasi bagi anak sepenuh hati.
Orang tua sesibuk apapun hendaknya tetap memiliki waktu khusus untuk
bersama dengan anaknya. Ketika anak meminta perhatian, cobalah untuk
mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan sebentar pekerjaan,
tatap matanya dan dengarkan ia bicara. Mengabaikannya akan membuat ia
merasa tidak berharga, tidak layak untuk diperhatikan, dan ini bisa
mengoyak rasa percaya dirinya.
1. 3. Bersikap Positif.
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif. Jangan
membiasakan diri terbakar emosi. Seringkali, orang tua sangat cepat
untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anak-anaknya.
Sedangkan saat anak-anak melakukan sesuatu yang baik, orang tua jarang
memperhatikan atau menghargainya. cobalah untuk memperlihatkan dan
memperhatikan hal-hal yang dilakukan oleh anak dengan baik, meski itu
cuma hal-hal kecil. Saat menanamkan nilai-nilai pada anak, utarakan
dalam kalimat positif dan minimalkan negatif. Beritahukan hal-hal yang
menurut kita perlu disampaikan tanpa harus disertai kalimat sbb: tidak
boleh, jangan, dilarang, dsb. Misalnya saat anak enggan shalat, maka
kalimat yang lebih baik adalah, “Nak, yuk shalat sama-sama bareng Ibu"
daripada, “Nak, shalat dulu, jangan malas".
1. 4. Memberikan pujian & penghargaan.
Pujilah anak sesering mungkin. Banyak orang tua yang tak mau
memuji anak karena khawatir pujian bisa membuat anak besar kepala.
Pujian yang dimaksud disini adalah ketika anak berprilaku baik atau
mampu melakukan yang diperintahkan, karena dengan memuji prilaku baik
anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat anak. Berilah
pujian pada anak bila ia sudah melakukan hal yang baik, mendapat
prestasi, hargai hal-hal kecil yang sudah diraihnya. Dengan memberikan
pujian anak akan menjadi semangat untuk bisa melakukannya lagi. Tak
masalah memuji selama tak berlebihan karena ini bagus untuk
perkembangannya. Saat memberikan pujian dan teguran, anak mengetahui
sikap apa yang menyebabkan pujian dan teguran tersebut diberikan.
Sertakan dengan penjelasan yang dipahami sesuai dengan usianya.
1. 5. Jangan membanding-bandingkan.
Jangan pernah mencoba untuk membandingkan antara anak yang satu
dengan yang lain sekalipun bersaudara. Setiap anak punya karakter yang
berbeda dan special. Dibandingkan dengan anak lain akan membuat mereka
menjadi kecil hati dan sensitif. Penelitian membuktikan bahwa efek
membanding diri dengan orang lain adalah sumber kecemasan dan depresi
paling besar.
1. 6. Bebas berekspresi.
Terbiasa berpendapat bisa menumbuhkan anak untuk bebas
berekspresi. Biarkan anak untuk menunjukkan ungkapan2 emosinya menurut
caranya, justru cara ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Biarkan anak melakukan sendiri apa yang sudah bisa ia lakukan. Janganlah
terlalu over protective, biarkan anak untuk mencoba sendiri dan
mengerti konsep sebab akibat dari suatu tingkah laku. Hal ini diperlukan
agar anak terbiasa berfikir dan bersikap mandiri sebelum melakukan
sesuatu.
Wallahu a'lam..
( dikutip dari berbagai sumber)
0 komentar:
Post a Comment